Berita Jateng

Sudah Ada 289 Ekor Hewan Ternak di Jateng Terjangkit PMK, 88 Ekor Diantaranya Mati

Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak di Jawa Tengah kian bertambah. Dari 289 ekor hewan ternak yang terjangkit PMK itu, 88 ekor mati.

TRIBUNMURIA.COM/AHMAD MUSTAKIM
Tampak sapi-sapi di kandang salah satu peternak di Blora, Senin (13/6/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak di Jawa Tengah kian bertambah.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Johanson Ronald Simamora menuturkan  hewan ternak yang positif PMK  berjumlah 289 ekor.

Sementara dari hewan ternak yang terjangkit PMK itu, 88 ekor diantaranya mati.

"Sisanya dipotong menggunakan mekanisme yang ada, bisa dimasak, dan sisanya jika bisa dijual," tuturnya, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Gara-gara Diaudit Awal 2022, Kasus Dugaan Korupsi Dana Setoran PNBP Polres Blora Terungkap 

Baca juga: Ditunggu Istri karena Tak Kunjung Pulang, Ternyata Penjaga Makam Ini Ditemukan Meninggal Dunia

Baca juga: Rektor Unissula Ajak Semua Pihak Mendukung Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Menurutnya, dari 143 pasar hewan yang ada di Jawa Tengah, 97 pasar diantaranya telah ditutup. Pihaknya akan melokalisir hewan yang terjangkit PMK hingga radius beberapa kilometer.

"Termasuk juga manusia yang melakukan pengecekan juga harus steril," ujarnya.

Johanson mengatakan jelang Iduladha, hewan ternak khususnya sapi akan divaksin. Total hewan ternak Sapi yang ada di Jawa Tengah sekitar 18 juta ekor sapi yang akan divaksin.

"Tapi dari jumlah tersebut 289 ekor hewan yang terjangkit PMK dan itu bisa disembuhkan," tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan saat ini telah memerintahkan Satgas Pangan Polda jateng yang dipunggawai Ditreskrimsus Polda Jateng untuk mengerahkan Bhabinkantibmas dan Babinsa untuk melakukan pengecekan di wilayah.

Pihaknya juga telah melakukan upaya preemtif berupa sosialisasi terhadap peternak.

"Kami telah melakukan penyemprotan terhadap hewan ternak. Kami juga membatasi perjalanan hewan ternak di suatu tempat ke tempat yang lain," tutur dia.

Anjurkan Hewan Sehat

Di sisi lain Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Mukhlis Abdilah menuturkan pada Idul Adha menyarankan untuk umat Muslim melakukan kurban dapat memilih hewan ternak yang sehat sesuai syarat untuk dikurbankan. Masyarakat juga dapat selektif memilih hewan kurbannya.

"Hal ini untuk menekan angka PMK pada hewan ternak," tuturnya.

Baca juga: Sebut Desa Koripandriyo Unggul di Bidang Usaha Furniture, Wabup Pati Safin: Ayo Saling Kuatkan

Baca juga: Update Ledakan di Banyumas Tewaskan Satu Orang: Gegana Polda Jateng Terjun ke Lokasi

Menurutnya, Kemenag Kota tetap menganjurkan hewan yang sehat untuk dikurbankan, meski MUI telah menetapkan hewan terjangkit penyakit tertentu masih sesuai prosedur untuk dikurbankan.

"Kami tetap menganjurkan hewan yang sehat. Karena daging itu akan dianjurkan kepada masyarakat," ujarnya.

Ia menuturkan upaya yang saat ini dilakukan Kemenag adalah memberikan anjuran kepada masyarakat melalui kegiatan keagamaan maupun media sosial. 

"Menunaikan ibadah kurban adalah hewan yang sehat, bukan sakit. Bukan juga hewan yang gemuk," tutur dia. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved