Berita Jateng
Dishub Karanganyar Kaji Perluasan Moda Transportasi Aglomerasi hingga Karangpandan
Dishub Kabupaten Karanganyar melakukan kajian dalam rangka perluasan moda transportasi aglomerasi yang menghubungkan satu perkotaan ke daerah lain.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karanganyar melakukan kajian dalam rangka perluasan moda transportasi aglomerasi yang menghubungkan satu perkotaan ke daerah lain.
Kabid Lalu Lintas Dishub Karanganyar, Bambang Prasetyo menyampaikan, kajian tersebut merupakan pelaksanaan program antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jerman melalui program Green Infrastruktur Invitative (GII).
Ada sejumlah sektor yang termasuk dalam program tersebut di antaranya sektor transportasi.
Baca juga: Cerita Perajin Simpul Tali Makrame Kebumen Ketiban Durian setelah Ikuti Lapak Ganjar
Baca juga: Kapolda Tekankan Sinergi TNI-Polri Sangat Penting di Jateng
Baca juga: Dukung Pengembangan UMKM Kopi di Kendal, PLN Salurkan Bantuan Mesin Pengemasan Otomatis
Adapun program transportasi massal tersebut akan dipadukan dengan Batik Solo Trans (BST). Dia menuturkan, telah melakukan koordinasi serta studi lapangan bersama Bappeda dan Dishub Jateng serta pihak mediator dalam program tersebut.
"Sampai sekarang proses tersebut, studi lapangan dalam rangka penyusunan studi kelayakan, apakah nanti layak atau tidak," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (30/5/2022).
Bambang mengatakan, kemungkinan moda transportasi umum yang akan digunakan tidak hanya menggunakan BBM melainkan juga dapat menggunakan tenaga listrik dalam rangka pencapaian infrastruktur ramah lingkungan.
Dia menerangkan, usulan rute moda transportasi umum tersebut dimulai dari Terminal Palur hingga Terminal Karangpandan pulang-pergi (PP).
Baca juga: Sejak Pesisir Pantura Jateng Dilanda Rob Harga Ikan Asin di Temanggung Melambung
Baca juga: Akhir Masalah Sopir Prona di Ambarawa yang Diminta Ganti Rugi KAI, Berujung Damai
Lanjutnya, ada sejumlah aspek yang dikaji dalam program penyediaan layanan transportasi tersebut seperti letak geografis, dampak sosial terhadap pelaku usaha transportasi umum yang telah ada, tempat pengisian daya manakala kendaraan menggunakan tenaga listrik, tingkat keterisian penumpang dan sarana pendukung lainnya seperti halte. (Ais).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Dishub-Karanganyar-305-1.jpg)