Berita Kudus
Ada Temuan Kasus PMK, Dinas Pertanian Kudus Masif Periksa Hewan Ternak
Dinas Pertanian Kabupaten Kudus masif melakukan pemeriksaan kepada sejumlah hewan ternak yang ada di Kudus.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Dinas Pertanian Kabupaten Kudus masif melakukan pemeriksaan kepada sejumlah hewan ternak yang ada di Kudus.
Hal itu lantaran sudah ada temuan 9 ekor sapi di Kudus yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kudus, Sidi Pramono mengatakan, akhir-akhir ini pihaknya rutin menyambangi sejumlah peternak untuk ditinjau hewan piaraannya.
Jika memang ada yang sakit, pihaknya akan segera mengobatinya.
Baca juga: Ada Pengeroyokan Siswi SMP Semarang, LBH APIK: Perlu Pendidikan Karakter Kuat dari Keluarga
Baca juga: Hari Ini, Penutupan Dua Titik Tanggul Pesisir Semarang yang Jebol Rampung Digarap
Baca juga: Wali Kota Hendi Minta Dinas Pendidikan Kota Semarang Bersikap Tegas Tindak Aksi Perundungan Pelajar
“Saat ini masih tracking. Kami juga khawatir karena PMK merebak di mana-mana,” kata Sidi saat meninjau hewan ternak kerbau milik warga di Desa sadang, Kecamatan Jekulo, Kudus, Rabu (25/5/2022).
Saat ini, kata dia, ada sembilan ekor sapi di Kudus yang terpapar PMK. Satu ekor sapi ada di Desa Menawan, Kecamatan Gebog; dua ekor di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe; dan enam ekor di Desa Karangbener, Kecamatan Bae.
Masing-masing sapi yang terpapar itu sudah diobati. Kini kondisinya berangsur membaik.
“Sapi yang diobati sudah mau makan, suhunya sudah turun. Semoga PMK segera terlewati,” kata dia.
Dia menjelaskan, di antara ciri-ciri hewan ternak yang mengalami PMK yaitu mulutnya ngiler, lidah sariawan, gusi bengkak, suhu tubuh hewan antara 39 sampai 41, dan kaki pincang.
Untuk mengantisipasi terjadinya PMK, warga yang memiliki hewan ternak sangat dianjurkan menyemprot kandang menggunakan disinfektan secara berkala. Hal itu dinilai mampu menghambat penularan penyakit.
“PMK ini penyebabnya virus. Untuk pencegahan, bisa menyemprot kandang menggunakan disinfektan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sadang, Sutoyo, yang juga mendampingi sejumlah petugas dari Dinas Pertanian saat pengecekan hewan ternak mengatakan, sampai saat ini belum ada hewan ternak warganya yang terdeteksi PMK.
Di desanya, sebagian besar peternak memelihara kerbau. Jumlah populasi kerbau di desa tersebut sampai ratusan ekor.
“Semoga warga tambah semangat dalam beternak kerbau. Ke depan semoga bisa semakin manfaat,” kata dia.
Baca juga: Baru Tiba, Carlos Fortes dan Taisei Marukawa Nekat Gabung Latihan PSIS Semarang
Baca juga: Perumahan Martoloyo Kota Tegal Terendam Banjir Rob, Warga Pertanyakan Proyek Tanggul
Baca juga: Viral Video Acara Hiburan Musik Dangdut di Tegal Gagal Akibat Diterjang Banjir Rob, Berikut Faktanya
Terpisah, Bupati Kudus, HM Hartopo, mengatakan, dengan adanya temuan kasus PMK di Kudus pihaknya telah memerintahkan kepada dinas pertanian supaya melakukan screening kepada sejumlah hewan ternak.
Kalau memang sudah ada hewan ternak yang terpapar, maka bisa dipisahkan dengan ternak yang lain.
“Hewan dari luar harapannya bisa di-screening. Kalau bisa pintu masuk yang masuk ke Kudus ada petugas. Dipantau terus kalau muat hewan, sapi diperiksa dulu. Ternak boleh masuk Kudus asal lolos screening,” kata dia. (*)