Berita Semarang

Dinkes Kota Semarang Tetap Random Sampling Antisipasi Lonjakan Covid-19

Dinkes Kota Semarang tetap melakukan random sampling deteksi dini Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca Lebaran. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
Dok BPBD Tegal
Relawan BPBD Kota Tegal mengangkut jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang tetap melakukan random sampling deteksi dini Covid-19.

Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca Lebaran. 

Sejak Lebaran hingga H+7, tercatat sudah tidak ada kasus Covid-19 alias zero case di Kota Semarang.

Adapun update kasus Covid-19 terbaru, Minggu (15/5/2022), terdapat tiga kasus yang mana satu warga Semarang dan dua warga luar kota. 

Baca juga: Jelang Waisak, Polres Pemalang Bawa Anjing Pelacak untuk Sterilisasi Vihara

Baca juga: PSIS Semarang Bikin Tiga Agenda Uji Coba, Arema FC Jadi Satu Lawan yang Harus Dihadapi

Baca juga: Pecah Ban, Mobilio Terbalik di Tol Pejagan-Pemalang KM 265 Brebes, Polisi: Penumpang Hanya Lecet

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menyampaikan, random sampling tetap menjadi fokus petugas puskesmas meski kasus di ibu kota Jawa Tengah ini sudah melandai.

Random sampling dilakukan setidaknya 200 - 300 sampel per hari. 

"Kegiatan random sampling jadi fokus kami. Jangan sampai ada ada fals positif (positif palsu) atau fals negatif (negatif palsu)," ucapnya. 

Dengan random sampling, penularan lebih luas bisa dicegah.

Apalagi sebelumnya, pihaknya sempat memprediksi adanya kenaikan kasus pasca Lebaran.

Dinkes sempat memprediksi akan ada kenaikan mulai akhir Mei hingga pertengahan Juni mendatang.

Masa tersebut merupakan masa pasca libur Lebaran.

Prediksinya, angka Covid-19 berada pada rentang 400 - 500 kasus.

Prediksi tersebut bisa terjadi jika protokol kesehatan tidak diterapkan serta vaksinasi tidak digenjot. 

"Prediksi yang kami buat kemarin ada catatannya. Pertama, ketika prokes tidak dilakukan. Kedua, vaksinasi booster tidak kami hitung. Kemudian, mobilitas orang  benar-benar bebas. Hingga kini, kami masih tetap berusaha yang berkegiatan harus terap pakai masker," terangnya. 

Baca juga: Awalnya Coba-coba Ikut Lapak Ganjar, Kerajinan Enceng Gondok asal Kabupaten Semarang Pun Laris

Baca juga: PSIS Semarang Bikin Tiga Agenda Uji Coba, Arema FC Jadi Satu Lawan yang Harus Dihadapi

Baca juga: Jelang Waisak, Polres Pemalang Bawa Anjing Pelacak untuk Sterilisasi Vihara

Menurutnya, edukasi protokol kesehatan tetap dilakukan selama dan pasca Lebaran.

Vaksinasi booster juga tetap berjalan bahkan pelayanan 24 jam khusus di rumah dinas Wali Kota Semarang.

Maka, dia berharap tidak ada kenaikan kasus pasca Lebaran ini. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved