Berita Jateng

Tradisi Lomba Dayung Kembali Digelar, Bupati Wihaji: Uri-uri Budaya dan Bangkitkan Ekonomi

Hari kedua lebaran, masyarakat Kabupaten Batang disuguhkan dengan tradisi  lomba  dayung tradisional yang digelar di sepadan Sungai Sambong.

Penulis: Dina Indriani | Editor: Moch Anhar
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Suasana perlombaan dayung tradisional di Sungai Klidanglor Batang, Selasa (3/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Hari kedua lebaran, masyarakat Kabupaten Batang disuguhkan dengan tradisi  lomba  dayung tradisional yang digelar di sepadan sungai Sambong, Desa Klidanglor, Kecamatan Batang, Selasa (3/5/2022).

Tradisi yang digelar setiap tahunnya yang sempat tidak digelar selama dua tahun itu mendapat antusias yang cukup tinggi dari masyarakat.

Hal itu terlihat dari penonton mulai dari anak kecil hingga dewasa, berbondong-bondong menyaksikan perlombaan dayung ini.

Mereka pun tampak duduk-duduk di tepi kali tak sedikit pula yang menyaksikan dari jembatan. 

Baca juga: Cipta Keamanan Lingkungan, Polisi Semarang Patroli Perumahan Kosong Ditinggal Pemudik

Baca juga: ACT Tegal Salurkan THR Sepeda Motor untuk Dai Prasejahtera

Baca juga: 400 Ribu Kendaraan Tercatat Melintas Tol Pejagan-Pemalang saat Arus Mudik 2022

Tidak hanya itu, para pedagang makanan hingga mainan anak telah memenuhi sepanjang jalan menuju sungai Klidanglor.

Bupati Batang Wihaji mengatakan lomba balap dayung perahu itu sendiri merupakan tradisi turun temurun setiap Hari Raya Idul Fitri.

"Karena pandemi Covid-19 sempat dihentikan selama dua tahun, tahun ini saya inisiasi kembali, karena masyarakat sudah rindu dengan tradisi ini. Akhirnya saya putuskan untuk boleh digelar yang penting Prokes," tuturnya di sela-sela kegiatan lomba dayung.

Lebih lanjut, dikatakannya digelarnya lonba dayung ini juga untuk uri-uri budaya dan membangkitkan ekonomi di masa pandemi ini.

"Ini semangatnya untuk uri-uri budaya karena memang sudah menjadi tradisi warga sejak puluhan tahun lalu, tidak hanya itu dari kegiatan ini juga diharapkan bisa membangkitkan ekonomi, bisa dilihat banyak pedagang yang mengais rezeki," ujarnya.

Ketua Panitia, Iman Rozikin mengatakan, peserta yang mendaftar untuk bisa mengikuti perlombaan ini pun membeludak.

Namun karena masih dalam suasana pandemi peserta dibatasi 300 orang.

"Memang ini menjadi momentum yang dinantikan, pesertanya pun kita batasi sebenarnya di 200 saja, tapi membeludak yang daftar 400-an. Akhirnya kita ambil tengah di 300-an peserta, dan biasanya kita buka untuk luar daerah, tapi karena masih suasana pandemi tahun ini hanya lokal Batang saja," terangnya.

Baca juga: Libur Lebaran, Wahana Baru Goles Siap Sambut Pengunjung Owabong Waterpark Purbalingga

Baca juga: Indra Pemudik Asal Banyumas Bingung, Dompetnya Dicopet, Polisi Urunan Bantu Biar Bisa Pulang Kampung

Baca juga: Puluhan Warga Pucangsawit Solo Keracunan Nasi Kotak, Satu Orang Meninggal Dunia

Dalam perlombaan ini, para peserta telah membentuk tim dayung yang akan dilombakan setiap sesi dua dayung untuk adu kecepatan dengan jarak 300 meter.

Perlombaan akan digelar selama lima hari, mulai dari 3 Mei hingga 7 Mei mendatang.

"Hadiahnya ada tropi piagam dan uang tunai total 60 Juta,"pungkasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved