Berita Kudus
Indahnya Guci Kardus Bekas Buatan Warga Binaan Rutan Kudus, Paling Mahal Dijual Rp400 Ribu
Indahnya Guci Kardus Bekas Buatan Warga Binaan Rutan Kudus, Dijual Paling Mahal Rp400 Ribu
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Salah seroang warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kudus ada yang mampu membuat guci indah berbahan baku kardus bekas.
Guci buatannya dilengkapi dengan hiasan kaligrafi atau naga melingkar membuat guci menjadi semakin menawan.
Arif lelaki 31 tahun adalah warga binaan pemilik tangan dingin yang mampu memproduksi guci indah tersebut.
Baca juga: Berkah Ramadan, Aprianto Mulai Belajar Baca Tulis Alquran di Dalam Rutan Kudus
Baca juga: Rindu Masakan Rumah, Layanan Titip Makanan untuk Warga Binaan Rutan Temanggung selama Ramadan
Baca juga: Kegiatan Ramadan di Lapas Batang, Warga Binaan Rutin Tadarus, Kini Sudah 9 Kali Khatam Alquran
Kecakapannya mengubah kardus bekas menjadi guci indah nan menawan didapat saat dia mendekam di Rutan Purwodadi sebelum akhirnya dipindahkan ke Rutan Kudus.
Di sana dia belajar dengan salah seorang narapidana juga.
"Saya dekati terus itu, saya mau belajar membuat kerajinan dari kardus."
"Setelah dekat saya ambil ilmunya, saya akhirnya bisa buat sendiri," kata lelaki yang mendekam di balik jeruji besi karena kasus pencurian.
Dia yang dalam beberapa bulan lagi hampir bebas, selain mengikuti segenap kegiatan Rutan, hari-harinya kini disibukkan dengan membuat guci, dengan dibantu seorang warga binaan asal Godong bernama Wahyu.
Kini sudah ada beberapa guci buatannya.
Arif tidak menarget kuantitas produksi gucinya. Semua dilakukan sesuai kerelaan hati.
Paling kalau lagi rajin-rajinnya, dalam sebulan dia bisa membuat tiga guci.
Mula-mula yang harus dia buat adalah tubuh utama guci. Kemudian dilanjut dengan detail ornamen hiasan yang melekat di muka guci.
Lantas bagaimana cara membuatnya dari kardus bekas, ternyata pertama kardus bekas direndam air. Setelahnya dihancurkan sampai lembut menyerupai bubur.
Sebelum bubur kardus disusun dalam berbagi bentuk sesuai keinginannya, terlebih dulu harus dicampur larutan tepung tapioka. Katanya agar bisa melekat erat.
"Kelemahannya ini gucinya jangan sampai kena air. Disimpan di tempat kering. Atau ditutup kaca biar aman," kata dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/guci-kardus-bekas-rutan-kudus.jpg)