Berita Jateng
Ramadan, Museum Manusia Purba Sangiran Sragen Sepi Pengunjung
Objek wisata Museum Manusia Purba Sangiran tetap buka di bulan Ramadan. Aktivitas pariwisata di kawasan cagar budaya nasional itu tetap normal.
Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SRAGEN - Objek wisata Museum Manusia Purba Sangiran tetap buka di bulan Ramadan. Aktivitas pariwisata di kawasan cagar budaya nasional itu tetap normal.
Penanggungjawab Objek Wisata Museum Sangiran Ika Karolina mengatakan, di Bulan Ramadan, Museum Manusia Purba tetap dibuka seperti biasa. Hanya tidak semua klaster dibuka.
Sebagaimana diketahui, museum Sangiran terbagi menjadi beberapa klaster, yakni Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, Klaster Manyarejo dan Klaster Krikilan.
Baca juga: Pemain Asing Persebaya Dirumorkan ke PSIS Semarang, Singkirkan Wallace Costa?
Baca juga: Pesan Kapolres pada Emak-emak dalam Blora Menyapa: Salat tarawih, Jangan Lupa Matikan Kompor Dulu
Sangiran merupakan contoh gambaran kehidupan manusia masa lampau. Situs ini merupakan situa fosil manusia Purba terlengkap di Pulau Jawa.
Luas kawasan cagar budaya ini mencapai 56 kilometer persegi yang meliputi tiga kecamatan. Fosil yang ditemukan di wilayah ini disebut 50 persen dari temuan fosil di dunia.
"Puasa tetap buka, " katanya, Jumat (8/4/2022)
Hanya di awal Ramadan ini, ia mengakui kunjungan wisatawan di Museum Sangiran menurun di bandung hari normal.
Saat Ramadan, animo masyarakat untuk berwisata memang menurun, seperti halnya di objek wisata lain di berbagai daerah.
Terlebih di masa pandemi yang belum berakhir seperti saat ini, jumlah kunjungan merosot tajam.
Di hari normal, saat masa pandemi, kunjungan wisatawan di Museum Sangiran rata-rata 100 - 200 orang perhari, dan 500 orang di akhir pekan. Tetapi di Bulan Puasa ini, jumlah kunjungan menurun separuhnya.
Kunjungan diperkirakan akan meningkat saat memasuki lebaran nanti.
"Pengunjung menurun di banding hari normal, " katanya
Museum Sangiran bisa menjadi tujuan wisata, sekalipun di bulan Ramadan sembari menunggu waktu berbuka. Akses menuju museum dari loket masuk cukup dekat sehingga tak menguras energi.
Baca juga: Kunjungi Pati, Ketum Demokrat AHY Tebar Janji Politik: Stabilkan Harga Bahan Pokok, jika . . .
Baca juga: Gedor-gedor Kamar Kos, Abdul Nyari THR Sambil Tenteng Celurit, Lumayan Dapat 2 Handphone
Di dalam Museum juga dilengkapi pendingan (AC) sehingga pengunjung tak akan merasa gerah.
Bukan hanya objek wisata, sejumlah toko souvenir khas Sangiran juga tetap buka mengikuti pembukaan museum. (*)
Caption pengunjung melihat fosil fauna Purba di Museum Sangiran Desa Krikilan, Kalijambe Sragen, Jumat (8/4/2022)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/84-Museum-Sangiran-Desa-Krikilan.jpg)