Berita Jateng
Logo Studio SHIELD Milik Pemkot Semarang, Distaru Pastikan Akan Ganti
Distaru Kota Semarang angkat bicara terkait logo Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division (SHIELD) atau intEgrasi holistik spasial li
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang angkat bicara terkait logo Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division (SHIELD) atau integrasi holistik spasial lingkungan pertanahan.
SHILD ini baru saja diluncurkan pada 1 April lalu. Namun, logo SHIELD sendiri dinilai oleh netizen mirip dengan logo film produksi Marvel Studio. Hal ini pun sempat viral di media sosial.
Plt Kepala Distaru Kota Semarang, M Irwansyah mengatakan, pihaknya tidak memfokuskan pada logo saat peluncuran SHIELD beberapa hari yang lalu.
Dia lebih menekankan konten dari SHIELD itu sendiri.
Baca juga: Dilarang Beli Pertalite dengan Jeriken di Kudus, Pertamina: Kemarin SPBU Sudah Kami Surati
Baca juga: Ihwal Penghentian Ruter Penerbangan ke Bandara Ngloram Blora, Begini Keterangan Resmi Citilink
Baca juga: Akan Gelar Roadshow di Jateng, Pelantun Lagu Religi Reza Maulana: Sebelum Akhir Tahun
Dia pun menyampaikan, logo tersebut bukanlah logo dinas ataupun pemerintahan.
Logo tersebut hanya penamaan ruang studio.
Karena sempat disorot kemiripannya dengan Marvel Studio, Distaru memastikan akan segera menggantinya.
"Kami tidak bermaksud apa-apa dengan logo. Netizen maturnuwun saran dan masukannya. Kami akan mengganti logo dengan lebih pas," terang Irwansyah, Jumat (8/4/2022).
Terkait dengan anggaran desain logo, dia menegaskan, tidak ada anggaran untuk pembuatan logo.
Anggaran SHIELD hanya untuk pembangunan ruang serta berbagai fasilitas yang ada di dalamnya. Banyaknya masukan dari masyarakat,
Distaru pun kemudian menggelar lomba desain logo studio SHIELD dengan harapan dapat mewakili filosofi atau perisai tata ruang dalam pembangunan Kota Semarang.
"Kalau masyarakat bantu silakan. Kalau tidak pun tidak masalah. Ini hanya logo ruang saja," ujarnya.
Pihaknya meluncurkan SHIELD karena saat ini tata ruang sedang digembor-gemborkan menjadi perisai.
Menurutnya, masih banyak pembangunam yang tidak sesuai tata ruang.
Baca juga: Akan Gelar Roadshow di Jateng, Pelantun Lagu Religi Reza Maulana: Sebelum Akhir Tahun
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Karanganyar Besok, Ramadhan Hari ke-7, Sabtu 9 April 2022
Baca juga: Ihwal Penghentian Ruter Penerbangan ke Bandara Ngloram Blora, Begini Keterangan Resmi Citilink
Diharapkan, nantinya semua pembangunan bida sesuai ketentuan tata ruang.
Pasalnya, tata ruang dibuat untuk kesejahteraan masyarakat generasi yang akan datang.
Kehadiran studio ini bisa membentengi Pemkot Semarang dalam pembangunan mulai dari perencanaan bisa menggunakan studio.
Pembangunan dinilai penting karena mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Basic studio sudah menggunakan IT teknologi digital, peta sudha peta digital. Itu semua sebagai dasar perencanaan pembanguna. Tata ruang nempel di peta. Misalnya, PU mau membangun jembatan atau embung. Kami masukan ke peta digital secara tiga dimensi. Nanti visualisasi bisa dirasakan," jelasnya.
Dia menambahkan, segala infrastruktur yang dibangun harus mampu menciptakan citra kota yang baik.
Apalagi, Pemerintah Kota Semarang ingin mengembangkan kota ini menjadi industri pariwisata sehingga infrastruktur harus meningkatkan estetika kota. (*)