Berita Nasional
Anak Turun PKI Bisa Bernafas Lega, Kini Boleh Daftar Jadi Tentara, Ini Kata Panglima TNI Andika
Anak Turun PKI Bisa Bernafas Lega, Kini Boleh Daftar Jadi Tentara, Ini Kata Panglima TNI Andika. anak turun pki boleh daftar tni
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Tak ada lagi larangan anak keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pascatragedi '65 anak turun PKI dilarang menjadi anggota TNI.
Selain penghapusan larangan anak turun PKI, Panglima Andika juga menghapus sejumlah persyaratan lain untuk tes masuk TNI, di berbagai jenjang baiki di daerah maupun pusat.
Baca juga: Ingin Jadi Polisi? Penerimaan Terpadu Polri 2022 Segera Dibuka, Simak Persyaratan Berikut Ini
Baca juga: Jokowi Geram, Peringatkan TNI-Polri Jangan Undang Penceramah Radikal & Tak Boleh Ikut Debat IKN
Baca juga: Tiga Daerah di Jateng Dominasi 10 Besar Kota Toleran di Indonesia, Mana Saja? Simak Ini Daftarnya
Diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghapus mekanisme tes renang dan tes akademik dalam proses seleksi penerimaan prajurit TNI periode 2022.
Selain itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini juga mencabut ketentuan larangan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI), dari daftar persyaratan penerimaan prajurit pada periode yang sama.
Kebijakan ini diambil Andika ketika dirinya memimpin rapat koordinasi penerimaan prajurit TNI tahun 2022 yang meliputi perwira prajurit karier, bintara prajurit karier, dan tamtama prajurit karier.
Adapun keputusan mencabut mekanisme tes renang dan tes akademik setelah Andika menerima paparan dari anak buahnya.
Kebijakan ini berlaku dalam proses seleksi di tingkat daerah hingga pusat.
“Itu tidak usah lagi, kenapa renang? Jadi nomor tiga kenapa? Karena apa? Kita enggak fair juga ada orang yang enggak pernah renang, nanti enggak fair, sudahlah,” kata Andika, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (31/3/2022).
Andika juga menjelaskan, mekanisme penerimaan prajurit juga tak perlu lagi menerapkan tes akademik.
Menurut dia, dalam bidang akademik, cukup mengambil dari nilai ijazah.
“Menurut saya, tes akademik ini sudah ambil saja IPK, terus transkripnya, karena bagi saya yang lebih penting yaitu tadi ijazahnya saja, ijazah SMA itulah akademik mereka,” jelas Andika.
“Enggak usah lagi ada tes akademik, tes akademik ya tadi, ijazahnya tadi."
"Kalau ada ujian nasional, udah itu lebih akurat lagi, itulah dia,” sambung dia.
Pada pengujung rapat, Andika memerintahkan untuk segera memperbaiki mekanisme penerimaan prajurit.
“Jadi yang saya suruh perbaiki, perbaiki, tidak usah ada paparan lagi karena sangat sedikit."
"Tapi setelah diperbaiki, itu yang berlaku."
"Jadi yang PR harus membuat Perpang (Peraturan Panglima TNI) segala macam, segera dibuat,” imbuh dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Selain Keturunan PKI, Tes Renang-Akademik Juga Dihapus dari Seleksi Prajurit TNI