Berita Semarang

Mahasiswa Udinus Semarang Ciptakan Aplikasi Pengembangan Seni, Bantu UMKM untuk Ekspor

Pandemi virus corona yang  masih melanda Indonesia tak menjadi penghalang mahasiswa Udinus Semarang berinovasi dalam bidang akademik.

Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
Humas Udinus Semarang
Karya aplikasi cipataan mahasiswa Udinus. 


"Ide pembuatan aplikasi Naratik berangkat dari permasalahan dimana masih banyak orang yang belum mengetahui motif-motif pada kain batik," ujarnya.

Bahkan penipuan harga kain batik tulis dan cetak marak terjadi. 

Hal itu  menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen menurun, ditambah lagi  produsen batik saat ini masih kesulitan dalam memasarkan produknya secara online.

Aplikasi Naratik memiliki berbagai fitur Artificial Intelligence yang mampu mengklasifikasi keaslian batik serta bisa membedakan antara batik tulis dengan batik cetak.

Fitur itu juga mampu memberikan product knowledge terkait makna, sejarah, dan sejenisnya yang berhubungan dengan motif tersebut.

Aplikasi Naratik juga mampu memunculkan rekomendasi produk batik yang sesuai dengan hasil klasifikasinya beserta toko yang menjualnya.

Melalui aplikasi Naratik yang mereka ciptakan, diharapkan dapat menekan angka penipuan kain batik asli atau palsu dalam industri batik yang beredar saat ini.  

“Aplikasi ini sangat mudah penggunaannya, dapat diakses hanya dengan klik saja dengan melalui kamera yang ada pada aplikasi Naratik. Masyarakat masih banyak juga yang belum mengetahui cara membedakan berbagai teknik pembuatan batik seperti batik tulis, batik cetak, dan batik cap,” ungkap mahasiswa dari Program Studi S-1 Teknik Informatika Udinus. 

Sebagai kampus yang terkenal dengan teknologinya, Udinus telah memiliki akreditasi institusi Unggul.

Saat ini, Udinus telah membuka pendaftaran bagi mahasiswa baru melalui jalur Penerimaan Minat dan Bakat (PMDK) tahap 3 untuk periode 2022-2023.

Jalur pendaftaran mahasiswa baru tersebut dibuka dari 7 Februari – 2 April 2022.

Terkait informasi lebih lanjut dapat membuka website resmi PMB Udinus di https://pmb.dinus.ac.id/ . 

Farrel dan Hendriansyah merupakan mahasiswa aktif di  FIK Udinus telah diganjar berbagai penghargaan dari nasional maupun internasional.

Baca juga: Luhut: Sudah Vaksin Lengkap, Penumpang Perjalanan Domestik Tak Perlu Bukti Tes Antigen atau PCR

Baca juga: Warga Temukan Mayat Pemuda Mengambang di Sungai Juwana Pati, Polisi Lakukan Penyelidikan

Baca juga: Video Puluhan Mahasiswa Geruduk Rumah Dinas Bupati Blora, Disambut dan Duduk Diskusi Bareng Bupati

Seperti Aplikasi Naratik karya dari Farrel Athaillah dan rekan-rekannya berhasil mendapatkan pendanaan dengan total 10.000 USD dari Google yang bekerjasama dengan program Bangkit 2021 dan juga dari DIKTI.

Sedangkan, Culture Academy mampu meraih prestasi di kancah nasional maupun internasional. Penghargaan terbaru yang ia dapatkan yakni '1st Winner Global Student Enterpreneur Award 2021'. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved