Berita Nasional
Elektabilitas Puan Paling Buncit di Bawah 1 Persen, Hasil Survei Elit Parpol dari Litbang Kompas
Elektabilitas Puan Paling Buncit di Bawah 1 Persen, Hasil Survei Elit Parpol Litbang Kompas
Saat ditanya momen apa yang menyiratkan Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, Rudy memberi penjelasan.
Yakni saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.
Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.
"Sehingga Ganjar tak hadir, nanti hadir salah, jemput salah, dan tidak ada kewajiban Pak Ganjar jemput, Pak Ganjar pun ngalah," ujarnya.
Berdampak pada PDIP?
Menurut Rudy adanya dinamika politik dengan segala polemiknya terkini tidak terlalu mengkhawatirkan akan berdampak pada PDIP.
Termasuk menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Rudy yakin para kader di daerah yang tersebar di Indonesia terus giat bekerja.
Rudy pun mengibaratkan para kader daerah bak lilin yang menyala, rela dibakar atau kiasan berjuang demi kepentingan orang banyak.
"Kalau PDIP perjuangan nggak khawatir, ini lilin di bawah ini kerja terus, nah elite politik itu jangan sampai memadamkan lilin yang di bawah," ungkap Rudy.
"Kita sudah semangat memenangkan 2024, lantas statement-statement-nya malah mengadu domba ini kan jadi nggak bener, padahal ideologi PDIP kita Pancasila di situ ada persatuan ada musyawarah," tuturnya lagi.
Pengamat: orang tidak empati kepada Puan
Sementara itu, pengamat Politik Ray Rangkuti menyinggung ada persaingan ketat antara Puan dan Ganjar untuk Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan, menurut Ray, sikap panas Puan yang menjadikan Ganjar sebagai saingan terkuat pada Pilpres 2024 tidak akan berhenti di sini.
Dalam cermat Ray, Puan sepertinya ingin terus memelihara hubungan yang tidak harmonis dengan Ganjar untuk menurunkan citra Gubernur Jateng tersebut dalam lingkup internal maupun publik.